Setiap hari ratusan (bahkan ribuan) anak Indonesia mengalami ketakutan untuk pergi ke sekolah. Di seluruh dunia, jutaan anak punya masalah dengan bullying di sekolahnya. Bullying adalah suatu masalah besar ! Tidak hanya berdampak pada si anak yang mengalami bullying saja, tapi juga orang tua, guru, teman, dan lingkungan sekitarnya. Mengapa ?
Bullying sudah jelas, pasti menjadi problem psiko-sosial bagi si anak yang mengalaminya. Bullying kemungkinan besar akan luput dari pandangan orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya. Mereka mungkin tidak akan memahami seberapa parah dampak bullying pada sang anak.
Apa sih bullying itu ? Secara definisi, bullying adalah suatu keadaan dimana seseorang “dikerjain” secara berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok individu yang memiliki power yang berbeda. Yang saya maksud dengan “Power” di sini bisa berarti tenaga fisik atau posisi sosial (misalnya lebih kaya, lebih cantik, lebih bergengsi, dll).
Sedikitnya ada 2 masalah utama dibalik terjadinya bullying di sekolah : Penampilan, danStatus sosial. Pelaku bullying (disebut “Bully”) selalu memilih target / korban dari kalangan teman yang menurut mereka tidak cocok untuk bergaul bersamanya; bisa karena penampilan, sifat (misalnya pemalu, pendiam), ras, agama, atau suku. Dan pilihan target akan jatuh pada individu yang menurut mereka inferior atau di bawah strata mereka.
Bullying dapat terjadi secara fisik, psikologis, verbal, maupun seksual. Secara fisik contohnya dengan dipukul, dicubit, didorong, dijegal, dll. Secara psikologis misalnya dipermalukan di depan umum, dipanggil dengan nama cemoohan, dihasut, difitnah, barang-barangnya disembunyikan, dll. Secara verbal contohnya dicaci maki langsung, diteror (baik melalui telepon, sms, atau email). Secara seksual bisa terjadi dari yang paling ringan dicolek-colek, sampai yang paling parah diperkosa.
Bagaimana rasanya menjadi korban bullying ?
Hal yang paling menyakitkan dari bullying adalah : Berulang-ulang. Seseorang boleh saja bertengkar di sekolah, atau kesal karena dihukum oleh gurunya… Seminggu setelah itu, keadaan akan kembali normal, dan dia akan mengambil pelajaran dari kejadian yang tidak enak tadi. Oke, fine, problem selesai. Lain halnya dengan bullying, proses tadi terjadi berulang-ulang, setiap hari, setiap waktu istirahat, setiap ada kesempatan, selama bertahun-tahun…. akan jadi apa korbannya ???
Bila hanya terjadi satu atau dua kali memang tidak apa-apa. Tapi bila proses tersebut berulang terus-menerus, si korban bullying akan selalu berada dalam keadaan ketakutan yang konstan. Keadaan inilah yang secara psikologis berbahaya dan berpotensi menjadikan si anak memiliki kepribadian yang menyimpang. Anak akan berkembang menjadi pribadi yang tidak percaya diri, stress, depresi, cemas, bahkan secara statistik anak yang mengalami bullying pada masa sekolah berpotensi untuk melakukan bunuh diri. Seru kan ?
Belum lagi masalah fisiknya yang pasti akan ikut terganggu baik akibat bullying secara fisik (dipukul, ditendang, dll), maupun efek psikologis yang menjadi penyakit (dalam bahasa medis disebut Psiko-somatis); seperti sering sakit perut, gampang pusing, tidak nafsu makan, dan ujung-ujungnya gampang sakit.
Bullying adalah masalah besar. Bullying adalah kekerasan, yang akan semakin meningkat dengan berkembangnya usia si pelaku (Bully). Bukan berita baru bagi kita bila kita dengar ada anak yang meninggal di sekolah, meninggal di kampus, karena bullying atau orientasi yang berlebihan.
Bagi si pelaku bully… statistik menyebutkan bahwa 1 dari 4 anak yang dulu melakukan bullying pada usia sekolah memiliki catatan kriminal sebelum mereka menginjak usia 30. Sebagian dari mereka menjalani hidupnya sebagai sampah masyarakat, terasing dari lingkungan dan teman-temannya, gagal merintis karir dalam hidupnya, atau bahkan gagal dalam hidupnya….
A. Kita juga mesti tau tindakan bullying itu dan mengkategorikannya berupa jabaran yang jelas, Bah. Sebab, engga semua siswa korban bullying itu menyadari kalau dia termasuk korban atau bukan. Menurut saya sih diantaranya seperti berikut :
Terjadinya Kontak fisik langsung (memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain)
Kontak verbal Iangsung
(mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi julukan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip)
Perilaku non-verbal Iangsung
(melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal).
Perilaku non-verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng).
Pelecehan seksual (kadang dikategorikan perilaku Agresi fisik atau verbal). Beberapa macam tindakan Bullying adalah: Tindakan bulyying secara fisik
Biasanya dilakukan dengan cara menyakiti fisik, memukul, mencubit, menendang, mendorong,
menyenggol dengan sengaja dan agak sedikit keras. Juga termasuk di dalamnya merusak barang
milik orang lain dengan sengaja, menyembunyikannya, atau mencurinya.
B. Tindakan bullying dengan ucapan (secara verbal)
Bilamana dilakukan ketika seseorang menyakiti temannya dengan kata-kata, seperti mengancam,
mengejek, membentak, meniru-niru ucapan orang lain untuk tujuan mengejek atau merendahkan,
menyebarkan berita yang tidak baik tentang seseorang, memanggil dengan panggilan yang tidak
baik, menyindir, menjatuhkan dan mempermalukan, memfitnah.
Terjadinya Kontak fisik langsung (memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain)
Kontak verbal Iangsung
(mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi julukan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip)
Perilaku non-verbal Iangsung
(melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal).
Perilaku non-verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng).
Pelecehan seksual (kadang dikategorikan perilaku Agresi fisik atau verbal). Beberapa macam tindakan Bullying adalah: Tindakan bulyying secara fisik
Biasanya dilakukan dengan cara menyakiti fisik, memukul, mencubit, menendang, mendorong,
menyenggol dengan sengaja dan agak sedikit keras. Juga termasuk di dalamnya merusak barang
milik orang lain dengan sengaja, menyembunyikannya, atau mencurinya.
B. Tindakan bullying dengan ucapan (secara verbal)
Bilamana dilakukan ketika seseorang menyakiti temannya dengan kata-kata, seperti mengancam,
mengejek, membentak, meniru-niru ucapan orang lain untuk tujuan mengejek atau merendahkan,
menyebarkan berita yang tidak baik tentang seseorang, memanggil dengan panggilan yang tidak
baik, menyindir, menjatuhkan dan mempermalukan, memfitnah.
1. Psikologis seperti memfitnah, mempermalukan, menakut-nakuti, menolak, menghina, melecehkan, mengecilkan, mentertawakan, mengancam, menyebarkan gosip. mencibir, dan mendiamkan
2. Fisik seperti menendang, menempeleng, memukul, mencubit, menjotos, menjewer, lari keliling lapangan, push up, bersihkan WC, dan memalak.
3. Verbal seperti berteriak, meledek, mengata-ngatai, name calling, mengumpat, memarahi, dan memaki.
Gejala-gejala tengah terjadinya tindakan bullying pada anak kita di sekolah adalah:
o Adanya penurunan pada penampilan akademisnya
o Adanya penurunan pada kehadirannya di sekolah
o Hilangnya minat pada pekerjaan sekolah / PR
o Sulit berkonsentrasi pada pekerjaan sekolah
o Berkurangnya minat pada kegiatan-kegiatan sekolah
o Drop out dari kegiatan yang tadinya dia sukai
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2216951-waspadai-bullying-kekerasan-di-sekolah/#ixzz1ePmOfc9u
Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2216951-waspadai-bullying-kekerasan-di-sekolah/#ixzz1ePmIWzRI
kesimpulan..:
tindakan bullying adalah tindakan intimidasi kepada seseorang anak yang lemah.tindakan bullying terbagi menjadi 3 yaitu bullying melalui psikologis,verbal dan fisik.dan semua itu bisa kita hilangkan dengan cara menanamkan sikap kasih sayang di dalam diri sendiri agar tidak timbul sikap bullying dari dalam diri kita dan melakukan intropeksi diri.semoga postingan ini berharga untuk kita semua dan saya.AMIN