arsenal

Senin, 21 November 2011

bullying


Setiap hari ratusan (bahkan ribuan) anak Indonesia mengalami ketakutan untuk pergi ke sekolah. Di seluruh dunia, jutaan anak punya masalah dengan bullying di sekolahnya. Bullying adalah suatu masalah besar ! Tidak hanya berdampak pada si anak yang mengalami bullying saja, tapi juga orang tua, guru, teman, dan lingkungan sekitarnya. Mengapa ?
Bullying sudah jelas, pasti menjadi problem psiko-sosial bagi si anak yang mengalaminya. Bullying kemungkinan besar akan luput dari pandangan orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya. Mereka mungkin tidak akan memahami seberapa parah dampak bullying pada sang anak.
Apa sih bullying itu ? Secara definisi, bullying adalah suatu keadaan dimana seseorang “dikerjain” secara berulang-ulang oleh seorang atau sekelompok individu yang memiliki power yang berbeda. Yang saya maksud dengan “Power” di sini bisa berarti tenaga fisik atau posisi sosial (misalnya lebih kaya, lebih cantik, lebih bergengsi, dll).
Sedikitnya ada 2 masalah utama dibalik terjadinya bullying di sekolah : Penampilan, danStatus sosial. Pelaku bullying (disebut “Bully”) selalu memilih target / korban dari kalangan teman yang menurut mereka tidak cocok untuk bergaul bersamanya; bisa karena penampilan, sifat (misalnya pemalu, pendiam), ras, agama, atau suku. Dan pilihan target akan jatuh pada individu yang menurut mereka inferior atau di bawah strata mereka.
Bullying dapat terjadi secara fisik, psikologis, verbal, maupun seksual. Secara fisik contohnya dengan dipukul, dicubit, didorong, dijegal, dll. Secara psikologis misalnya dipermalukan di depan umum, dipanggil dengan nama cemoohan, dihasut, difitnah, barang-barangnya disembunyikan, dll. Secara verbal contohnya dicaci maki langsung, diteror (baik melalui telepon, sms, atau email). Secara seksual bisa terjadi dari yang paling ringan dicolek-colek, sampai yang paling parah diperkosa.
Bagaimana rasanya menjadi korban bullying ?
Hal yang paling menyakitkan dari bullying adalah : Berulang-ulang. Seseorang boleh saja bertengkar di sekolah, atau kesal karena dihukum oleh gurunya… Seminggu setelah itu, keadaan akan kembali normal, dan dia akan mengambil pelajaran dari kejadian yang tidak enak tadi. Oke, fine, problem selesai. Lain halnya dengan bullying, proses tadi terjadi berulang-ulang, setiap hari, setiap waktu istirahat, setiap ada kesempatan, selama bertahun-tahun…. akan jadi apa korbannya ???
Bila hanya terjadi satu atau dua kali memang tidak apa-apa. Tapi bila proses tersebut berulang terus-menerus, si korban bullying akan selalu berada dalam keadaan ketakutan yang konstan. Keadaan inilah yang secara psikologis berbahaya dan berpotensi menjadikan si anak memiliki kepribadian yang menyimpang. Anak akan berkembang menjadi pribadi yang tidak percaya diri, stress, depresi, cemas, bahkan secara statistik anak yang mengalami bullying pada masa sekolah berpotensi untuk melakukan bunuh diri. Seru kan ?
Belum lagi masalah fisiknya yang pasti akan ikut terganggu baik akibat bullying secara fisik (dipukul, ditendang, dll), maupun efek psikologis yang menjadi penyakit (dalam bahasa medis disebut Psiko-somatis); seperti sering sakit perut, gampang pusing, tidak nafsu makan, dan ujung-ujungnya gampang sakit.
Bullying adalah masalah besar. Bullying adalah kekerasan, yang akan semakin meningkat dengan berkembangnya usia si pelaku (Bully). Bukan berita baru bagi kita bila kita dengar ada anak yang meninggal di sekolah, meninggal di kampus, karena bullying atau orientasi yang berlebihan.
Bagi si pelaku bully… statistik menyebutkan bahwa 1 dari 4 anak yang dulu melakukan bullying pada usia sekolah memiliki catatan kriminal sebelum mereka menginjak usia 30. Sebagian dari mereka menjalani hidupnya sebagai sampah masyarakat, terasing dari lingkungan dan teman-temannya, gagal merintis karir dalam hidupnya, atau bahkan gagal dalam hidupnya….
http://www.drarief.com/wp-content/uploads/2011/11/bully2-290x300.gifbullying menurut www.drarief.com

A.     Kita juga mesti tau tindakan bullying itu dan mengkategorikannya berupa jabaran yang jelas, Bah. Sebab, engga semua siswa korban bullying itu menyadari kalau dia termasuk korban atau bukan. Menurut saya sih diantaranya seperti berikut :

Terjadinya Kontak fisik langsung (memukul, mendorong, menggigit, menjambak, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencubit, mencakar, juga termasuk memeras dan merusak barang-barang yang dimiliki orang lain)

Kontak verbal Iangsung
(mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi julukan nama (name-calling), sarkasme, merendahkan (put-downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan gosip)

Perilaku non-verbal Iangsung
(melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan ekspresi muka yang merendahkan, mengejek, atau mengancam; biasanya disertai oleh bullying fisik atau verbal).

Perilaku non-verbal tidak langsung (mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga menjadi retak, sengaja mengucilkan atau mengabaikan, mengirimkan surat kaleng).

Pelecehan seksual (kadang dikategorikan perilaku 
Agresi fisik atau verbal). Beberapa macam tindakan Bullying adalah: Tindakan bulyying secara fisik

Biasanya dilakukan dengan cara menyakiti fisik, memukul, mencubit, menendang, mendorong, 
menyenggol dengan sengaja dan agak sedikit keras. Juga termasuk di dalamnya merusak barang
milik orang lain dengan sengaja, menyembunyikannya, atau mencurinya.

B. Tindakan bullying dengan ucapan (secara verbal)

Bilamana dilakukan ketika seseorang menyakiti temannya dengan kata-kata, seperti mengancam,
mengejek, membentak, meniru-niru ucapan orang lain untuk tujuan mengejek atau merendahkan,
menyebarkan berita yang tidak baik tentang seseorang, memanggil dengan panggilan yang tidak 
baik, menyindir, menjatuhkan dan mempermalukan, memfitnah.

1.     Psikologis seperti memfitnah, mempermalukan, menakut-nakuti, menolak, menghina, melecehkan, mengecilkan, mentertawakan, mengancam, menyebarkan gosip. mencibir, dan mendiamkan
2.     Fisik seperti menendang, menempeleng, memukul, mencubit, menjotos, menjewer, lari keliling lapangan, push up, bersihkan WC, dan memalak.
3.     Verbal seperti berteriak, meledek, mengata-ngatai, name calling, mengumpat, memarahi, dan memaki.
Gejala-gejala tengah terjadinya tindakan bullying pada anak kita di sekolah adalah:
o    Adanya penurunan pada penampilan akademisnya
o    Adanya penurunan pada kehadirannya di sekolah
o    Hilangnya minat pada pekerjaan sekolah / PR
o    Sulit berkonsentrasi pada pekerjaan sekolah
o    Berkurangnya minat pada kegiatan-kegiatan sekolah
o    Drop out dari kegiatan yang tadinya dia sukai
kesimpulan..:
tindakan bullying adalah tindakan intimidasi kepada seseorang anak yang lemah.tindakan bullying terbagi menjadi 3 yaitu bullying melalui psikologis,verbal dan fisik.dan semua itu bisa kita hilangkan dengan cara menanamkan sikap kasih sayang di dalam diri sendiri agar tidak timbul sikap bullying dari dalam diri kita dan melakukan intropeksi diri.semoga postingan ini berharga untuk kita semua dan saya.AMIN
Read more ...
Senin, 14 November 2011

IP address

'TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak(software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.
Arsitektur
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/9/98/OSI-DARPA-TCP.png/200px-OSI-DARPA-TCP.png
http://bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Arsitektur TCP/IP diperbandingkan dengan DARPA Reference Model danOSI Reference Model
Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA ModelInternet Model, atauDoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
§  Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP),File Transfer Protocol (FTP), TelnetSimple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets(Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
§  Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
§  Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
§  Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atasPublic Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).
[sunting]Pengalamatan
Protokol TCP/IP menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
§  Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol(DHCP) (dinamis).
§  Fully qualified domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>, di mana <nama_domain> mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah komputer berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan sebuah komputer dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.orgmerepresentasikan sebuah host dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan "wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "." (titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.
[sunting]Konsep dasar
[sunting]Layanan
Berikut ini adalah layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
§  Pengiriman berkas (file transfer)File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name) dan password'', meskipun banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
§  Remote login. Network terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 dan RFC 855.)
§  Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
§  Network File System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
§  Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.)
§  Name server yang berguna sebagai penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
[sunting]Request for Comments
RFC (Request For Comments) merupakan standar yang digunakan dalam Internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB yang merupakan komite independen yang terdiri atas para peneliti dan profesional yang mengerti teknis, kondisi dan evolusi Internet. Sebuah surat yg mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :
§  S: Standard, standar resmi bagi internet
§  DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum disetujui sebagai standar
§  PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan untuk standar masa depan
§  I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi yg sifatnya informasi
§  E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan tetapi bukan pada jalur standar.
§  H: Historic, protokol-protokol yg telah digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standarisasi.
[sunting]Bagaimanakah bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ?
Dikarenakan TCP/IP adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling menyesuaikan.
Karena TCP/IP merupakan salah satu lapisan protokol Model OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7 lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai "lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang sama di penerima (jadi misalnya lapisan data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya (misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan transport di atasnya atau dengan lapisan data link di bawahnya).
Model dengan menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini. Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface (antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".
I. Routing Information Protocol
RIP (akronim, dibaca sebagai rip) termasuk dalam protokol distance-vector, sebuah protokol yang sangat sederhana. Protokol distance-vector sering juga disebut protokol Bellman-Ford, karena berasal dari algoritma perhitungan jarak terpendek oleh R.E. Bellman, dan dideskripsikan dalam bentuk algoritma-terdistribusi pertama kali oleh Ford dan Fulkerson.
Setiap router dengan protokol distance-vector ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada. Router kemudia mengirimkan informasi lokal tersebut dalam bentuk distance-vector ke semua link yang terhubung langsung dengannya. Router yang menerima informasi routing menghitung distance-vector, menambahkan distance-vector dengan metrik link tempat informasi tersebut diterima, dan memasukkannya ke dalam entri forwarding table jika dianggap merupakan jalur terbaik. Informasi routing setelah penambahan metrik kemudian dikirim lagi ke seluruh antarmuka router, dan ini dilakukan setiap selang waktu tertentu. Demikian seterusnya sehingga seluruh router di jaringan mengetahui topologi jaringan tersebut.
Protokol distance-vector memiliki kelemahan yang dapat terlihat apabila dalam jaringan ada link yang terputus. Dua kemungkinan kegagalan yang mungkin terjadi adalah efek bouncing dan menghitung-sampai-tak-hingga (counting to infinity). Efek bouncing dapat terjadi pada jaringan yang menggunakan metrik yang berbeda pada minimal sebuah link. Link yang putus dapat menyebabkan routing loop, sehingga datagram yang melewati link tertentu hanya berputar-putar di antara dua router (bouncing) sampai umur (time to live) datagram tersebut habis.
Menghitung-sampai-tak-hingga terjadi karena router terlambat menginformasikan bahwa suatu link terputus. Keterlambatan ini menyebabkan router harus mengirim dan menerima distance-vector serta menghitung metrik sampai batas maksimum metrik distance-vector tercapai. Link tersebut dinyatakan putus setelah distance-vector mencapai batas maksimum metrik. Pada saat menghitung metrik ini juga terjadi routing loop, bahkan untuk waktu yang lebih lama daripada apabila terjadi efek bouncing..
RIP tidak mengadopsi protokol distance-vector begitu saja, melainkan dengan melakukan beberapa penambahan pada algoritmanya agar routing loop yang terjadi dapat diminimalkan. Split horizon digunakan RIP untuk meminimalkan efek bouncing. Prinsip yang digunakan split horizon sederhana: jika node A menyampaikan datagram ke tujuan X melalui node B, maka bagi B tidak masuk akal untuk mencapai tujuan X melalui A. Jadi, A tidak perlu memberitahu B bahwa X dapat dicapai B melalui A.
Untuk mencegah kasus menghitung-sampai-tak-hingga, RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Dengan demikian, router-router di jaringan dapat dengan cepat mengetahui perubahan yang terjadi dan meminimalkan kemungkinan routing loop terjadi.
RIP yang didefinisikan dalam RFC-1058 menggunakan metrik antara 1 dan 15, sedangkan 16 dianggap sebagai tak-hingga. Route dengan distance-vector 16 tidak dimasukkan ke dalam forwarding table. Batas metrik 16 ini mencegah waktu menghitung-sampai-tak-hingga yang terlalu lama. Paket-paket RIP secara normal dikirimkan setiap 30 detik atau lebih cepat jika terdapat triggered updates. Jika dalam 180 detik sebuah route tidak diperbarui, router menghapus entri route tersebut dari forwarding table. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. Router harus menganggap setiap route yang diterima memiliki subnet yang sama dengan subnet pada router itu. Dengan demikian, RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
RIP versi 2 (RIP-2 atau RIPv2) berupaya untuk menghasilkan beberapa perbaikan atas RIP, yaitu dukungan untuk VLSM, menggunakan otentikasi, memberikan informasi hop berikut (next hop), dan multicast. Penambahan informasi subnet mask pada setiap route membuat router tidak harus mengasumsikan bahwa route tersebut memiliki subnet mask yang sama dengan subnet mask yang digunakan padanya.
RIP-2 juga menggunakan otentikasi agar dapat mengetahui informasi routing mana yang dapat dipercaya. Otentikasi diperlukan pada protokol routing untuk membuat protokol tersebut menjadi lebih aman. RIP-1 tidak menggunakan otentikasi sehingga orang dapat memberikan informasi routing palsu. Informasi hop berikut pada RIP-2 digunakan oleh router untuk menginformasikan sebuah route tetapi untuk mencapai route tersebut tidak melewati router yang memberi informasi, melainkan router yang lain. Pemakaian hop berikut biasanya di perbatasan antar-AS.
RIP-1 menggunakan alamat broadcast untuk mengirimkan informasi routing. Akibatnya, paket ini diterima oleh semua host yang berada dalam subnet tersebut dan menambah beban kerja host. RIP-2 dapat mengirimkan paket menggunakan multicast pada IP 224.0.0.9 sehingga tidak semua host perlu menerima dan memproses informasi routing. Hanya router-router yang menggunakan RIP-2 yang menerima informasi routing tersebut tanpa perlu mengganggu host-host lain dalam subnet.
RIP merupakan protokol routing yang sederhana, dan ini menjadi alasan mengapa RIP paling banyak diimplementasikan dalam jaringan. Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan. Walaupun demikian, untuk jaringan yang besar dan kompleks, RIP mungkin tidak cukup. Dalam kondisi demikian, penghitungan routing dalam RIP sering membutuhkan waktu yang lama, dan menyebabkan terjadinya routing loop. Untuk jaringan seperti ini, sebagian besar spesialis jaringan komputer menggunakan protokol yang masuk dalam kelompok link-state
dalam kesempatan ini saya mencobamemberikan sedikit penjelasan tentang Network Address Translation ( NAT ). Fasilitas NAT ini sangatlah penting peranannya dalam melakukan setting modem router atau router yang berdiri sendiri pada umumnya. Mengapa demikian? NAT sendiri bertujuan untuk melakukan pemetaan interface internal ke interface external artinya mentranslasikan IP address pribadi ke IP address publik sehingga lalulintas data dapat diteruskan oleh router apabila router tersebut mendukung dan menerapkan fasilitas NAT tersebut.

NAT pada umumnya terdapat dua tipe yang dapat digunakan yaitu :
1.    Static NAT 

Setiap IP address pribadi ditranslasikan secara tetap dengan satu IP address publik tertentu. Sebagai contoh misalnya komputer diberikan IP address pribadi 192.168.20.1 sampai dengan 192.168.20.4. 

Peralatan router memiliki dua sisi yaitu sisi luar (outside) yang memiliki IP address publik yang berhubungan dengan internet dan sisi dalam memiliki IP address pribadi yang berhubungan dengan LAN. 

Prinsip kerja NAT sangatlah sederhana, secara manual jika kita membuat agar NAT mentranslasikan IP address pribadi yang dimiliki komputer dengan suatu IP address publik yang kita miliki. 

https://lh6.googleusercontent.com/_oO3Kc3_oQlg/TZv0o2mfBKI/AAAAAAAAAdI/VKb5w_9f3qo/static_nat.JPG

Dengan demikian jika komputer dengan IP address 192.168.20.3 menelusuri (browse) ke internetdan situs web mengirimkan kembali data yang diminta, router mampu meneruskan data tersebut kembali ke komputer kita, karena router tersebut mengetahui komputer kita merupakan translasiIP address publik 215.10.10.3 yang diatur oleh NAT. Untuk peralatan router akan menyimpan informasi mengenai NAT pada tabel address translation.



2.    Dynamic NAT 

Biasanya para administrator jaringan menginginkan adanya satu kelompok IP address pribadi di translasikan ke satu kelompok IP address publik secara otomatis oleh NAT. Apabila salah satuIP address pribadi dari kelompok akan dipakai, maka IP address pribadi tersebut akan di translasikan pada IP address publik pertama, yang mana saja yang tersedia.
http://2.bp.blogspot.com/-pyo_iUQ7txw/TZv0ol8DjSI/AAAAAAAAAdE/FXV7HOPH6vg/s320/dynamic_nat.JPG

Jadi translasi hanya terjadi jika sedang kita gunakan, oleh sebab itu translasi berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. NAT tipe ini disebut sebagai NAT dynamic karena sifatnya berubah-ubah.
Keuntungan tipe ini adalah jumlah IP address publik yang diperlukan boleh lebih sedikit dari jumlah IP address pribadi yang kita miliki, karena pada umumnya tidak semua IP address pribadi akan kita gunakan pada waktu bersamaan.
Jadi pada intinya NAT hanya meneruskan data sesuai alamat tujuan dengan tipe NAT yang digunakan sehingga paket-paket data tidak ada yang mengalami perubahan akibat tidak adanya penetapan atau pemetaan IP address antara IP address pribadi (LAN) terhadap IP address publik (WAN). Semoga artikel ini berguna bagi sobat terutama dalam penentuan tipe NAT.

Read more ...